Antonius Manurung :  FGD Adalah Sarana untuk Meningkatkan Kualitas Mahasiswa Psikologi yang Kompeten

 

gppnews.id – Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, M.Si  ” Focus Group Diskussion adalah sarana untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam kaidah skill dan kompetensi sebagai pembekalan diri agar menghasilkan sarjana Psikologi yang berkompeten ” Ujar Dosen Psikologi UMB ini pada acara  Focus Group Discussion (FGD) Training dalam rangka menjalankan program MBKM dalam kegiatan Riset Keilmuan RISPRO Mandatori LPDP 2022 (27/7/2022).

 

Training ini dilaksanakan berdasarkan rencana program riset yang diketuai oleh Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, M.Si dengan pesertanya adalah para mahasiswa yang tergabung dalam program MBKM riset keilmuan RISPRO Mandatori LPDP yang berlangsung secara daring.

 

Tujuan umum dari FGD adalah untuk menyamakan setiap persepsi atau suatu isu maupun topik atau minat tertentu yang pada akhirnya akan melahirkan kesepakatan dan pengertian baru terkait isu yang sedang dibahas.

 

Sementara dalam hal untuk wawancara maka tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir pada kandidat.

Kegiatan FGD Diawali dengan pembukaan dan do’a pukul 17.30 WIB oleh MC Erza Agistara Azizah dan dihadiri oleh kedelapan mahasiswa yang tergabung dalam program MBKM riset keilmuan RISPRO Mandatori LPDP yang terdiri dari Anida Zulfiani, Erza Agistara Azizah, Rizki Esa Ningrum, Wiedya Nabilla, Putri Aliffia Nabila, Yanisa Putri Amini, Yessi Made Ayu dan Michelle Martha Sianipar.

 

Pembukaan dan doa berlangsung secara khidmat. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh ketua peneliti sekaligus instruktur dalam Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, M.Si.

 

Antonius Manurung  memaparkan materi FGD yang berkaitan dengan berbagai peran yang ada dalam FGD, alur dan mekanisme FGD serta tujuan dan manfaat dari dilakukannya FGD.

 

Paparan materi kedua dibawakan oleh  Dr. dr. Yosephin Sri Sutanti, M.S., Sp.Ok. dalam materinya  menyampaikan sebagai praktisi dari kegiatan FGD. Yosephin memberikan materi sekaligus sharing mengenai banyak pengalamannya dalam melakukan FGD. Pemaparan materi berlangsung selama kurang lebih 45 menit.

 

Acara selanjutnya yaitu roleplay peserta yang dilakukan sebanyak 8 kali dan didalam roleplay tersebut setiap peserta mendapati masing-masing peran menjadi moderator yaitu seseorang yang memimpin dan mengajukan pertanyaan selama diskusi, kemudian ada notulensi yang memiliki peran sebagai pencatat dan memaparkan kesimpulan hasil diskusi dan terakhir observer sebagai seseorang yang menilai dan mengamati tingkah laku dan perilaku peserta selama berjalannya diskusi. Setiap peserta secara bergantian memainkan peran yang telah disebutkan.

 

Topik yang dibawakan pada setiap diskusinya adalah topik yang di adaptasi dari tugas akhir atau skripsi yang telah dibuat oleh peserta yang kemudian di buat dan disusun dalam bentuk pedoman pertanyaan secara kualitatif dengan tujuan untuk menggali dan mendalami dari setiap topik bahasan yang diskusikan.

 

Masing-masing diskusi diberikan waktu selama 10 menit, sehingga total roleplay dilakukan selama kurang lebih 80 menit. Setelah roleplay dilakukan, selanjutnya adalah pemberian umpan balik atau penilaian dari instruktur kepada peserta.

 

Penilaian dilakukan secara keseluruhan roleplay yang telah berlangsung. Penilaian berlangsung selama kurang lebih 30 menit.
Dengan adanya FGD training diharapkan mahasiswa dapat memiliki kemampuan, kompetensi dan skill yang baik untuk melakukan FGD kedepannya.

 

Kegiatan FGD berakhir pada pukul 22.00 dengan penutupan dan doa yang di pimpin oleh MC.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *